Ada banyak alasan mengunjungi Singapura, dari mulai shopping, bermain di Universal Studio dan Sentosa Island, hingga menonton konser musik terutama yang artisnya tidak datang ke Indonesia. Dari semua event yang diadakan di Singapura, menurut saya yang paling special adalah saat liburan akhir tahun, karena nuansa festive season sangat terasa.
Singapura merayakan natal dan tahun baru secara besar-besaran setiap tahunnya. Orchard Road dipenuhi lampu dan hiasan natal, begitu juga semua shopping mall berhias diri dengan ornamen natal. Bahkan, rumah kaca raksasa Flower Dome dan Cloud Forest di Gardens By The Bay juga di setting dengan tema natal.
Selain itu, Gardens By The Bay juga menjadi tempat berlangsungnya event Christmas Wonderland. Sejak melihat video di YouTube turunnya salju buatan di Christmas Wonderland, event ini masuk ke dalam bucketlist saya!
Walaupun hanya bisa menikmati suasana natal dan tahun baru di Singapura over the weekend, namun tetap sangat menyenangkan. Untuk teman-teman yang berencana liburan akhir tahun di Singapura, kami akan share apa saja yang tidak boleh dilewatkan:
Walaupun hanya bisa menikmati suasana natal dan tahun baru di Singapura over the weekend, namun tetap sangat menyenangkan. Untuk teman-teman yang berencana liburan akhir tahun di Singapura, kami akan share apa saja yang tidak boleh dilewatkan:
Polar Express Train di depan Ion Orchard |
Tiba Dini Hari di Changi Airport
Entah kenapa baru kali ini kami mengalami delay yang cukup lama dari Jetstar. Pesawat kami yang harusnya Jumat malam jam 20.30, baru berangkat sekitar pukul 23.00. Kami tiba pukul dua dini hari di Terminal 1, Changi Airport.
"Coba ya, aku pesan Uber" saya sampaikan kepada Mr.Husband setelah kami menyelesaikan proses imigrasi. Uber fare pada smartphone menunjukkan estimasi yang harus saya bayar sebesar SGD21, saya agak heran mengingat jarak dari Changi Airport ke hotel yang kami pesan di East Cost Road cukup dekat.
Tidak jauh dari pintu kedatangan, saya melihat Ground Transport Desk di seberang Burger King. Saya pun mengajak Mr.Husband untuk mencoba moda transportasi ini. Harganya SGD9 untuk dewasa dan SGD6 untuk anak. Tidak berbeda jauh dari Uber, tapi setidaknya kami mendapatkan pengalaman baru.
Kami membayar tunai di counter (opsi lain adalah membayar dengan credit card di mesin), mendapatkan sticker bertuliskan "Ground Transport" yang harus kami tempel di baju, lalu menunggu sebentar sebelum seorang uncle driver memanggil dengan menyebutkan nama hotel kami.
Dan akhirnya kami pun diantar menggunakan van dengan satu penumpang lain yang tinggal di hotel yang berbeda. Karena hotel kami paling dekat dengan bandara, uncle driver van mengantar kami terlebih dulu.
Makan Pagi Nasi Lemak Lobster Lawa Bintang
Pupus sudah rencana jalan kaki di East Cost Park pagi itu. Tiba di Holiday Inn Express Katong dini hari, membuat kami memilih tidur daripada olahraga. What a great excuse:D Jangan salahkan kami ya, salahkan kasur yang empuk dan empat bantal besar yang tersedia dua jenis: soft and firm pillows.
Namun, rencana makan pagi nasi lemak lobster yang viral tetap kami jalankan. Demi menghemat waktu, kami naik Uber dari lobi hotel ke Lawa Bintang dengan biaya sekitar SGD10. Di dalam Toyota Prius yang mengantar kami, uncle driver bertanya saat kami jelaskan bahwa kami mencari nasi lemak lobster, "Who recommend you this place? I haven't heard about this before." Saya menjawab singkat, "Social media!" Hahaha..
Sesuai saran yang saya baca dari blog para travelers, kami tiba pagi hari, bahkan sebelum Lawa Bintang buka. Dan Alhamdulillah nasi lemak lobster belum sold out pagi itu. Antrean di Sabtu pagi masih wajar, kami menunggu 20 menit sebelum pesanan kami matang.
Melihat sekeliling, saya tidak menemukan stall makanan yang halal certified selain Lawa Bintang di hawker center (food court) yang berada di daerah Tampines ini. Hebat ya, food stall kecil bisa terkenal seantero Singapura karena menjual fusion nasi lemak.
Sarapan pagi itu merupakan "our most expensive breakfast in 2017"! Harga Nasi Lemak Lobster SGD22 (phew!) dan Nasi Lemak Fried Squid SGD7,5. Awalnya Mr.Husband ingin memesan Nasi Lemak Grilled Squid, namun sayangnya tidak tersedia.
Lobster yang dilumuri keju itu enak banget deh! Namun saran saya, jangan dimakan dengan nasi karena rasanya menjadi lain. Mungkin cumi goreng lebih cocok dengan nasi lemak. Jadi, lain kali kesini saya akan memesan lobster saja tanpa nasi. For sure there will be next time, karena saya suka lobster-nya!
Jalan-jalan di Katong dan Menemukan Bird Of Paradise Gelato
Baru kali ini kami menginap di daerah Katong. Setelah makan pagi yang sangat berat di Lawa Bintang, kami memutuskan jalan-jalan di sekitar hotel. Katong terkenal dengan Laksa Katong 328, juga The Red House yang dulunya merupakan Katong Bakery. Saat ini di The Red House, teman-teman bisa menikmati makanan halal dari kopitiam Wangs.
Dan di hari Sabtu pagi yang cerah itu, saya sangat bahagia menemukan gelato boutique bernama Bird of Paradise. Selain tempatnya memang unik seperti boutique, hal lain yang berbeda adalah ice cream cone yang dibuat di depan pengunjung. Tentu saja proses pembuatan cone ini tidak hanya unik dilihat, tapi juga membuat seluruh ruangan wangi.
Dari semua rasa yang ada, saya memilih pistachio (SGD5,7 for a single scoop) karena rasa yang lain cukup anti mainstream seperti basil, white chrysantium, dan mint cocoa. Rasa gelatonya sangat ringan, saya suka banget dan so far ini adalah gelato terbaik yang pernah saya coba di Singapura. Setelah kenyang makan gelato, kami check-out dari hotel dan pindah menginap malam berikutnya di hotel daerah Orchard Road.
Window Shopping di Orchard
What is the best time to visit Orchard Road? Tentunya saat akhir tahun! Area jalan kaki di Orchard Road dipenuhi hiasan natal, shopping mall juga meriah dengan ornamen natal. Semua tempat seolah berlomba memasang pohon natal terbesar atau terunik.
Seperti di lantai basement Ion Orchard kami menemukan sebuah pohon natal yang terbuat dari Ferrero Rocher berwarna keemasan.
Semua toko juga berlomba memberikan diskon, waaah... kalau yang ini bahaya buat kantong! Dan entah datangnya darimana, semua toko penuh sesak oleh pengunjung. Kalau sudah begini, kepala saya pusing dan akhirnya melipir sejenak ke Bake cheesecake. Yah ini sih pusing atau doyan?
Harga satu buah cheesecake adalah SGD3.5, saya sih belum pernah membeli di cabang yang ada di Jakarta (Grand Indonesia). Namun katanya harganya di Jakarta Rp 29 ribu. Aaah tapi ya sudahlah, kalau sedang di Singapura, jangan di-convert ke rupiah harga dalam SGD nya. Apalagi untuk cheesecake BAKE favorit kami ini! :)
Hanya sebentar di Ion Shopping Mall, kami pun memutuskan keluar, kebetulan hujan baru saja reda. Walaupun jalanan cukup basah, kami foto-foto di sekitar Ion dan Wisma Atria, sebelum akhirnya memutuskan naik bus ke Lau Pa Sat.
Early Dinner at Lau Pa Sat
Sebagai penggemar sate, saya selalu menyempatkan mengunjungi Lau Pa Sat. Biasanya sih saat malam hari, namun kali ini kami pergi ke sana sekitar jam 5 sore.
MRT terdekat menuju Lau Pa Sat adalah Raffles Place, namun kami memilih naik bus no.167 langsung dari Orchard (di depan Tangs) ke Lau Pa Sat. Karena bus stop One Raffles Quay yang merupakan bus stop terdekat, berjarak hanya beberapa meter saja dari Lau Pa Sat.
Seperti biasa, begitu kami masuk area pasar tradisional Lau Pa Sat yang sekarang sudah berganti wajah menjadi food court, kami disambut beberapa "calo" yang menawarkan tempat duduk dan menu makanan. Saran saya, abaikan saja mereka dan langsung berjalan ke area outdoor di bagian belakang.
Kami memesan satu set seharga SGD26 yang terdiri dari: 6 tusuk sate udang, 10 tusuk sate ayam dan 10 sate sapi. Rasa sate di Singapura ini berbeda dengan di Indonesia. Rasanya lebih manis, dengan saus kacang yang very tasty. And that's why we keep on coming back.
Marina Bay Carnival
Dari Lau Pa Sat, kami naik bus nomor 97 menuju Marina Bay Sands. Secara tidak sengaja, saya pernah melihat iklan bahwa Singapura mengadakan carnival di area Marina Bay yang dibuka satu hari sebelum kami tiba di Singapura.
Marina Bay Carnival merupakan pasar malam yang berisi permainan seperti Dunia Fantasi versi kecil. Tiket masuk ke area ini gratis, namun saat ingin bermain satu wahana ataupun mencoba permainan, pengunjung harus membayar tiket.
Kami hanya masuk dan foto-foto saja, sudah terlalu tua rasanya untuk berburu boneka Unicorn ataupun main wahana extreme. Mungkin karena baru saja buka, banyak sekali yang datang ke Marina Bay Carnival. Suasana sangat meriah dan menyenangkan.
Christmas Wonderland di Gardens By The Bay
Highlight dari kunjungan kami ke Singapura kali ini adalah Christmas Wonderland. Acara ini sudah berlangsung empat tahun, namun saya baru benar-benar tertarik mulai tahun lalu, setelah melihat "salju buatan" turun pada jam-jam tertentu di Christmas Wonderland.
Kami tiba sekitar jam 8 malam, dan langsung membeli tiket di lokasi. FYI, sebetulnya membeli online bisa lebih murah (selisih SGD2) daripada membeli on the spot. Namun sayangnya kami tidak sempat membeli online. Dua tiket untuk dewasa kami bayar sebesar SGD20.
Karena acara turunnya salju buatan baru akan mulai pukul 20.55, kami pun menunggu di area makan. Terdapat meja-meja untuk makan outdoor dan sebuah bubble tent raksasa sebagai area indoor. Harga makanan sekitar SGD10, kami hanya membeli sebuah waffle rasa plain seharga SGD4.
Alhamdulillah malam itu tidak hujan, sehingga semua pengunjung dapat menikmati acara makan malam dengan keluarga, diiringi musik bertema natal dan hiasan lampu.
Acara yang saya tunggu selama satu tahun akhirnya dimulai, kami sudah siap menunggu di dekat Supertree Grove. Dan rasanya amazing berdiri di area Blizzard dan menikmati salju yang sesungguhnya adalah foam bersama ratusan pengunjung yang lain.
Lagu-lagu bertemakan Christmas mengiringi turunnya foam, membuat suasana seperti di Eropa, hanya bedanya dengan udara tropis.
Menurut saya harga tiket masuk ke Christmas Wonderland sangat worth it. Bahkan malam itu kami stay hingga Blizzard Time berikutnya pada pukul 20.00. Jadi cukup puas menikmati turunnya salju di dua sesi :)
Kami menutup malam dengan foto-foto di area Orchard pada malam hari, sebelum kembali ke hotel kami yaitu Yotel Singapore di dekat MRT Orchard.
Hunting Tiket Pesawat Untuk Weekend Akhir Tahun di Singapura
Akhir tahun 2017 memang tinggal beberapa hari lagi, tapi jangan salah, saya memasukan rencana weekend akhir tahun di Singapura ke dalam bucketlist sejak tahun lalu loh! Walaupun sempat ragu karena baru saja liburan akhir pekan ke Singapura bersama kedua Kiddos di akhir bulan Oktober, masa pergi lagi?
Keraguan saya akhirnya gugur saat mendapatkan email Price Alerts dari Traveloka. Sejak bulan Oktober, saya memasukkan tanggal minggu kedua Desember di aplikasi Traveloka dan berharap mendapatkan harga yang wajar untuk weekend akhir tahun di Singapura.
Harga yang wajar untuk tiket Jakarta - Singapura PP menurut saya adalah maksimal Rp 1,5 juta, dan ketika kami mendapatkan informasi by email dari Traveloka bahwa tiket PP untuk berdua Rp 2,5 juta, saya pun membeli tiket incaran saya tersebut.
Banyak teman-teman pembaca tesyasblog yang DM saya di IG ataupun bertanya melalui kolom komen di blog, menanyakan bagaimana saya mendapatkan tiket murah untuk liburan keluarga? Saya selalu menjawab bahwa saya apply menjadi member beberapa maskapai favorit saya, sehingga selalu mengetahui lebih awal jika ada promo dari maskapai tersebut.
Selain itu, saya membuat Price Alerts di aplikasi Traveloka pada smartphone. Tinggal memasukkan tujuan, tanggal yang diinginkan serta jumlah penumpang. Nanti, kita akan mendapatkan informasi secara reguler atas harga tiket pesawat sesuai dengan tanggal yang kita mau. Praktis, kan? Dan hal ini bisa menghemat biaya pembelian tiket pesawat.
Selamat merencanakan liburan ke Singapura berikutnya ya! Tidak ada salahnya hunting tiket pesawat untuk Desember 2018 dari sekarang.
written on December 21, 2017
Follow our instagram: @tesyasblog
Like our FB Fanpage: Tesyasblog
See our video on youtube: Tesya Sophianti
Next Post:
Review of Yotel Singapore
Entah kenapa baru kali ini kami mengalami delay yang cukup lama dari Jetstar. Pesawat kami yang harusnya Jumat malam jam 20.30, baru berangkat sekitar pukul 23.00. Kami tiba pukul dua dini hari di Terminal 1, Changi Airport.
"Coba ya, aku pesan Uber" saya sampaikan kepada Mr.Husband setelah kami menyelesaikan proses imigrasi. Uber fare pada smartphone menunjukkan estimasi yang harus saya bayar sebesar SGD21, saya agak heran mengingat jarak dari Changi Airport ke hotel yang kami pesan di East Cost Road cukup dekat.
Tidak jauh dari pintu kedatangan, saya melihat Ground Transport Desk di seberang Burger King. Saya pun mengajak Mr.Husband untuk mencoba moda transportasi ini. Harganya SGD9 untuk dewasa dan SGD6 untuk anak. Tidak berbeda jauh dari Uber, tapi setidaknya kami mendapatkan pengalaman baru.
Cukup sebutkan nama hotel kita kepada staff Ground Transport Desk |
Kami membayar tunai di counter (opsi lain adalah membayar dengan credit card di mesin), mendapatkan sticker bertuliskan "Ground Transport" yang harus kami tempel di baju, lalu menunggu sebentar sebelum seorang uncle driver memanggil dengan menyebutkan nama hotel kami.
Dan akhirnya kami pun diantar menggunakan van dengan satu penumpang lain yang tinggal di hotel yang berbeda. Karena hotel kami paling dekat dengan bandara, uncle driver van mengantar kami terlebih dulu.
Uncle driver bersiap mengantarkan kami |
Makan Pagi Nasi Lemak Lobster Lawa Bintang
Pupus sudah rencana jalan kaki di East Cost Park pagi itu. Tiba di Holiday Inn Express Katong dini hari, membuat kami memilih tidur daripada olahraga. What a great excuse:D Jangan salahkan kami ya, salahkan kasur yang empuk dan empat bantal besar yang tersedia dua jenis: soft and firm pillows.
Namun, rencana makan pagi nasi lemak lobster yang viral tetap kami jalankan. Demi menghemat waktu, kami naik Uber dari lobi hotel ke Lawa Bintang dengan biaya sekitar SGD10. Di dalam Toyota Prius yang mengantar kami, uncle driver bertanya saat kami jelaskan bahwa kami mencari nasi lemak lobster, "Who recommend you this place? I haven't heard about this before." Saya menjawab singkat, "Social media!" Hahaha..
Sesuai saran yang saya baca dari blog para travelers, kami tiba pagi hari, bahkan sebelum Lawa Bintang buka. Dan Alhamdulillah nasi lemak lobster belum sold out pagi itu. Antrean di Sabtu pagi masih wajar, kami menunggu 20 menit sebelum pesanan kami matang.
Melihat sekeliling, saya tidak menemukan stall makanan yang halal certified selain Lawa Bintang di hawker center (food court) yang berada di daerah Tampines ini. Hebat ya, food stall kecil bisa terkenal seantero Singapura karena menjual fusion nasi lemak.
Antrean di Lawa Bintang belum panjang pagi itu |
Next time ke Singapura, coba deh Nasi Lemak Lobster |
Sarapan pagi itu merupakan "our most expensive breakfast in 2017"! Harga Nasi Lemak Lobster SGD22 (phew!) dan Nasi Lemak Fried Squid SGD7,5. Awalnya Mr.Husband ingin memesan Nasi Lemak Grilled Squid, namun sayangnya tidak tersedia.
Lobster yang dilumuri keju itu enak banget deh! Namun saran saya, jangan dimakan dengan nasi karena rasanya menjadi lain. Mungkin cumi goreng lebih cocok dengan nasi lemak. Jadi, lain kali kesini saya akan memesan lobster saja tanpa nasi. For sure there will be next time, karena saya suka lobster-nya!
Jalan-jalan di Katong dan Menemukan Bird Of Paradise Gelato
Baru kali ini kami menginap di daerah Katong. Setelah makan pagi yang sangat berat di Lawa Bintang, kami memutuskan jalan-jalan di sekitar hotel. Katong terkenal dengan Laksa Katong 328, juga The Red House yang dulunya merupakan Katong Bakery. Saat ini di The Red House, teman-teman bisa menikmati makanan halal dari kopitiam Wangs.
Suasana East Coast Road di daerah Katong |
Kopitiam Wangs yang berada di dalam bangunan The Red House |
Foto di lorong The Red House |
Dan di hari Sabtu pagi yang cerah itu, saya sangat bahagia menemukan gelato boutique bernama Bird of Paradise. Selain tempatnya memang unik seperti boutique, hal lain yang berbeda adalah ice cream cone yang dibuat di depan pengunjung. Tentu saja proses pembuatan cone ini tidak hanya unik dilihat, tapi juga membuat seluruh ruangan wangi.
Dari semua rasa yang ada, saya memilih pistachio (SGD5,7 for a single scoop) karena rasa yang lain cukup anti mainstream seperti basil, white chrysantium, dan mint cocoa. Rasa gelatonya sangat ringan, saya suka banget dan so far ini adalah gelato terbaik yang pernah saya coba di Singapura. Setelah kenyang makan gelato, kami check-out dari hotel dan pindah menginap malam berikutnya di hotel daerah Orchard Road.
The yummy gelatos! |
Cone yang hommemade oleh BOP gelato |
Window Shopping di Orchard
What is the best time to visit Orchard Road? Tentunya saat akhir tahun! Area jalan kaki di Orchard Road dipenuhi hiasan natal, shopping mall juga meriah dengan ornamen natal. Semua tempat seolah berlomba memasang pohon natal terbesar atau terunik.
Seperti di lantai basement Ion Orchard kami menemukan sebuah pohon natal yang terbuat dari Ferrero Rocher berwarna keemasan.
Christmas Vibe at Ion Orchard |
Semua toko juga berlomba memberikan diskon, waaah... kalau yang ini bahaya buat kantong! Dan entah datangnya darimana, semua toko penuh sesak oleh pengunjung. Kalau sudah begini, kepala saya pusing dan akhirnya melipir sejenak ke Bake cheesecake. Yah ini sih pusing atau doyan?
Harga satu buah cheesecake adalah SGD3.5, saya sih belum pernah membeli di cabang yang ada di Jakarta (Grand Indonesia). Namun katanya harganya di Jakarta Rp 29 ribu. Aaah tapi ya sudahlah, kalau sedang di Singapura, jangan di-convert ke rupiah harga dalam SGD nya. Apalagi untuk cheesecake BAKE favorit kami ini! :)
Teman minum kopi :) |
Hanya sebentar di Ion Shopping Mall, kami pun memutuskan keluar, kebetulan hujan baru saja reda. Walaupun jalanan cukup basah, kami foto-foto di sekitar Ion dan Wisma Atria, sebelum akhirnya memutuskan naik bus ke Lau Pa Sat.
Kereta di depan Ion menjadi spot foto favorit pengunjung |
Ada music performance juga loh! |
Orchard Road after the rain |
Early Dinner at Lau Pa Sat
Sebagai penggemar sate, saya selalu menyempatkan mengunjungi Lau Pa Sat. Biasanya sih saat malam hari, namun kali ini kami pergi ke sana sekitar jam 5 sore.
MRT terdekat menuju Lau Pa Sat adalah Raffles Place, namun kami memilih naik bus no.167 langsung dari Orchard (di depan Tangs) ke Lau Pa Sat. Karena bus stop One Raffles Quay yang merupakan bus stop terdekat, berjarak hanya beberapa meter saja dari Lau Pa Sat.
Seperti biasa, begitu kami masuk area pasar tradisional Lau Pa Sat yang sekarang sudah berganti wajah menjadi food court, kami disambut beberapa "calo" yang menawarkan tempat duduk dan menu makanan. Saran saya, abaikan saja mereka dan langsung berjalan ke area outdoor di bagian belakang.
Satay stall nomor 8 adalah yang paling enak menurut kami |
Kami memesan satu set seharga SGD26 yang terdiri dari: 6 tusuk sate udang, 10 tusuk sate ayam dan 10 sate sapi. Rasa sate di Singapura ini berbeda dengan di Indonesia. Rasanya lebih manis, dengan saus kacang yang very tasty. And that's why we keep on coming back.
Melihat foto ini, saya ingin segera kembali ke Singapura:D |
Marina Bay Carnival
Dari Lau Pa Sat, kami naik bus nomor 97 menuju Marina Bay Sands. Secara tidak sengaja, saya pernah melihat iklan bahwa Singapura mengadakan carnival di area Marina Bay yang dibuka satu hari sebelum kami tiba di Singapura.
Marina Bay Carnival merupakan pasar malam yang berisi permainan seperti Dunia Fantasi versi kecil. Tiket masuk ke area ini gratis, namun saat ingin bermain satu wahana ataupun mencoba permainan, pengunjung harus membayar tiket.
Kami hanya masuk dan foto-foto saja, sudah terlalu tua rasanya untuk berburu boneka Unicorn ataupun main wahana extreme. Mungkin karena baru saja buka, banyak sekali yang datang ke Marina Bay Carnival. Suasana sangat meriah dan menyenangkan.
Wajib deh datang ke Marina Bay Carnival, seru! |
Sore itu lumayan penuh, mungkin karena akhir pekan |
Christmas Wonderland di Gardens By The Bay
Highlight dari kunjungan kami ke Singapura kali ini adalah Christmas Wonderland. Acara ini sudah berlangsung empat tahun, namun saya baru benar-benar tertarik mulai tahun lalu, setelah melihat "salju buatan" turun pada jam-jam tertentu di Christmas Wonderland.
Kami tiba sekitar jam 8 malam, dan langsung membeli tiket di lokasi. FYI, sebetulnya membeli online bisa lebih murah (selisih SGD2) daripada membeli on the spot. Namun sayangnya kami tidak sempat membeli online. Dua tiket untuk dewasa kami bayar sebesar SGD20.
Lebih baik membeli tiket secara online daripada antre di ticket booth |
Karena acara turunnya salju buatan baru akan mulai pukul 20.55, kami pun menunggu di area makan. Terdapat meja-meja untuk makan outdoor dan sebuah bubble tent raksasa sebagai area indoor. Harga makanan sekitar SGD10, kami hanya membeli sebuah waffle rasa plain seharga SGD4.
Alhamdulillah malam itu tidak hujan, sehingga semua pengunjung dapat menikmati acara makan malam dengan keluarga, diiringi musik bertema natal dan hiasan lampu.
Piknik di malam hari |
Acara yang saya tunggu selama satu tahun akhirnya dimulai, kami sudah siap menunggu di dekat Supertree Grove. Dan rasanya amazing berdiri di area Blizzard dan menikmati salju yang sesungguhnya adalah foam bersama ratusan pengunjung yang lain.
Lagu-lagu bertemakan Christmas mengiringi turunnya foam, membuat suasana seperti di Eropa, hanya bedanya dengan udara tropis.
Menikmati turunnya "salju" di Christmas Wonderland |
Menurut saya harga tiket masuk ke Christmas Wonderland sangat worth it. Bahkan malam itu kami stay hingga Blizzard Time berikutnya pada pukul 20.00. Jadi cukup puas menikmati turunnya salju di dua sesi :)
Kami menutup malam dengan foto-foto di area Orchard pada malam hari, sebelum kembali ke hotel kami yaitu Yotel Singapore di dekat MRT Orchard.
Orchard di malam hari |
Hunting Tiket Pesawat Untuk Weekend Akhir Tahun di Singapura
Akhir tahun 2017 memang tinggal beberapa hari lagi, tapi jangan salah, saya memasukan rencana weekend akhir tahun di Singapura ke dalam bucketlist sejak tahun lalu loh! Walaupun sempat ragu karena baru saja liburan akhir pekan ke Singapura bersama kedua Kiddos di akhir bulan Oktober, masa pergi lagi?
Keraguan saya akhirnya gugur saat mendapatkan email Price Alerts dari Traveloka. Sejak bulan Oktober, saya memasukkan tanggal minggu kedua Desember di aplikasi Traveloka dan berharap mendapatkan harga yang wajar untuk weekend akhir tahun di Singapura.
Harga yang wajar untuk tiket Jakarta - Singapura PP menurut saya adalah maksimal Rp 1,5 juta, dan ketika kami mendapatkan informasi by email dari Traveloka bahwa tiket PP untuk berdua Rp 2,5 juta, saya pun membeli tiket incaran saya tersebut.
Banyak teman-teman pembaca tesyasblog yang DM saya di IG ataupun bertanya melalui kolom komen di blog, menanyakan bagaimana saya mendapatkan tiket murah untuk liburan keluarga? Saya selalu menjawab bahwa saya apply menjadi member beberapa maskapai favorit saya, sehingga selalu mengetahui lebih awal jika ada promo dari maskapai tersebut.
Selain itu, saya membuat Price Alerts di aplikasi Traveloka pada smartphone. Tinggal memasukkan tujuan, tanggal yang diinginkan serta jumlah penumpang. Nanti, kita akan mendapatkan informasi secara reguler atas harga tiket pesawat sesuai dengan tanggal yang kita mau. Praktis, kan? Dan hal ini bisa menghemat biaya pembelian tiket pesawat.
Selamat merencanakan liburan ke Singapura berikutnya ya! Tidak ada salahnya hunting tiket pesawat untuk Desember 2018 dari sekarang.
written on December 21, 2017
Follow our instagram: @tesyasblog
Like our FB Fanpage: Tesyasblog
See our video on youtube: Tesya Sophianti
Next Post:
Review of Yotel Singapore
Ngabibita makanannyaa...as always..🤣 -RWI
ReplyDeleteHahaha Rona, cuman kali ini kurang Murtabak Zam Zam ya!
DeleteAaaah....sate ini lah yg membuat kami meluncur khusus utk ke singapore...trus besoknya balik pulang ke jkt.....benar2 macam horang kaya...baaaah....
ReplyDeleteIya Iin, ayo kita ulangi lagi segera hehehe :)
DeleteHallo mbak tesya mau minta rekomendasi nih
ReplyDeleteSaya rencana mau ke sg untuk tanggal 12januari sampai sg jam 6sore gitu dan kembali lagi ke indo jam 7.40
Yg saya mau tanyakan enak nya menginap dimana ya kalau bisa harga terjangkau hehehe
Dan tempat wisata apa saja yg bisa di kunjungi dengan waktu 1hari di sg
Dan jika pesawat saya jam 7.40 pagi, saya haru ke bandara kira2 jam berapa ya ?
Maaf banyak pertanyaannya, karna ini pertama kali
Terimakasih sebelumnya mbak tesya :))
Hai Mba Tiara, maksudnya kembali ke Indonesia tgl brp ya Mba? I assume 14 Jan nya mungkin ya? Kalau mau aman, jalan jam 5.30 dari hotel dengan taksi/uber. Sampai Changi sekitar jam 6 pagi.
DeleteMenginap kalau mau terjangkau di hostel Mba, ada banyak pilihan hostel di Singapura. Tinggal sesuaikan dengan budget aja.
Satu hari di Singapura:
Pagi: foto-foto di Haji Lane, kemudian ke Merlion Park. Lanjut ke Gardens By The Bay.
Siang: jalan-jalan ke Orchard.
Setelah Orchard bisa ke USS kalau mau foto dengan bola USS dan ke Sentosa hehe.
Malam: Makan sate di Lau Pa Sat. Lanjut foto-foto di Chinatown.
Setelah itu ke Mustafa Center untuk beli coklat dan oleh2 lainnya, buka 24 jam.
Padat ya Mba jadwalnya hehe..anyway enjoy Singapore ya :)
Terimakasih sudah menjawab mbak
ReplyDeleteIya tanggal 14 januari hehehe
Wah sangat padat dan pastinya ini sangat membantu mbak buat gambaran saya harus ngapain disana hehehe
Terimakasih lagi ya mbak tesya
Have fun Mba Tiara :)
DeleteSetelah ini bikin yang versi: Weekend Akhir Tahun di Lombok, yaa mbak.. hihihi
ReplyDeleteDi Lombok mah enggak weekend melainkan liburan panjaaaang heheh.. Iya mau nulis ah, soalnya udah kangen sama Lombok:)
DeleteMbak Tesya kalau di singapore lebih enak pakai uber atau grab ya? thanks mbakk
ReplyDeleteHai, kalau kami selalu Uber sih pakenya.. Jadi enggak bisa membandingkan hehe..
DeleteBerlibur ke Singapura bisa dibilang patut dicoba buat kita semua. Terutama bagi yang belum pernah travelling ke luar negeri. Selain harga tiketnya yang bersahabat, transportasi disana sangat memadai meskipun biaya hidup dan hotel disana terbilang mahal ya. Untuk wisata alam tentu tidak sebagus di Indonesia tetapi wisata kota nya layak dikunjungi. Umumnya orang-orang mampir ke universal studio, tapi wisata kota yang gratisnya juga banyak dan instagram-able. Menurut saya, singapura bisa dijadikan ajang “pemanasan” bagi kita-kita untuk liburan ke luar negeri yang lebih jauh. Kalo teman-teman berkenan mampir ke blog saya buat baca review liburan ke Singapura.
ReplyDeletehttp://www.nyimastsuraya.com/2018/12/honeymoon-singapore.html
makasih..
Thank you for sharing..
Deletemasih aktif ga ini blog nya?
ReplyDeleterencana ke singapore 30 Des 2019 - 1 Jan 2020, 3 hari 2 malem
Spot2 nya kmana2 aja mbak yang the best buat cari suasana akhir tahun di singapore selain orchard yang kita sudah pasti kesana
thanks
Allhamdulillah masih aktif :)
DeleteSpot terbaik untuk NYE adalah di sekitar Marina Bay Sands dan Esplanade. Bisa lihat fireworks di situ.