Berawal dari group whatssapp Mommies Day Out Trip Bangkok, yang sengaja tidak pernah dibubarkan (modus banget!), kami melanjutkan rencana jalan-jalan seru ke Osaka dan Kyoto. Yeay finally Japan! Awalnya dipilih saat periode cherry blossom, namun karena jadwal yang tidak memungkinkan, saya propose bulan Februari saat libur Chinese New Year dengan iming-iming, "Kan kita bisa lihat salju!" *wink
Semua pun setuju (atau terpaksa ya?), bahwa kami akan pergi saat musim dingin. In total ada 16 mommies yang mendaftar lalu mendekati hari H, Citra yang paling muda di antara kami bergabung. Sehingga rombongan kami 18 ladies termasuk tour leader. Trip organizer kami yaitu @tripirit, menyarankan agar kami tidak hanya ke Osaka dan Kyoto, namun sekalian melihat salju di Shirakawago. If it's going to be the first snow experience for the majority of our group member, it has to be the best!
Tapi sebentar... pergi ke Shirakawago itu butuh perjuangan, apalagi dengan jadwal kami yang pendek. Kami terbagi menjadi tiga group, yaitu: group 13 (mereka yang berangkat tgl 13 Februari), group Valentine dan group "Hamish". Saya tentu saja tergabung dalam group Hamish ini ("Hamish" = hari kamish). Selain karena nge-fans sama Babang Hamish, juga karena hanya bisa ijin satu hari (pada hari Kamis), sebelum libur Imlek Jumat 16 Februari 2018. Semua group kembali hari Minggu tanggal 18 Februari 2018.
Kok pendek amat liburan ke Jepangnya? Nah itulah Mommies Day Out Trip. Kami kan tidak bisa meninggalkan suami, anak dan kantor terlalu lama. Dan saya salut dengan stamina para mommies ini. Dengan jadwal super padat dan harus pindah hotel setiap hari di kota berbeda, mereka tetap semangat belanja hingga dini hari!
Baca cerita lengkapnya ya :)
|
Sebagian peserta Mommies Day Out Trip With @Tripirit di Piece Hostel Kyoto |
Group Hamish, The Last Team To Join The Group
Posting ini akan saya mulai dengan kepergian group Hamish yang berangkat Kamis dini hari menggunakan Cathay Pacific. Kami tiba jam 9 malam di bandara Soeta untuk bertemu staff dari Java Mifi. Semua group atas rekomendasi Alisa, yang tergabung di group Valentine, memesan pocket wifi dari Java Mifi.
Sungguh berat sekali menjadi group yang terakhir berangkat. Saat meeting di kantor, whatsapp group dibanjiri foto makanan dari Nungky dan Bu Yeni group 13, yang jalan-jalan ke Kuromon Fish Market di Osaka. Hmmm, makasih loh Nungky & Bu Yeni!:D
Terbang dengan Cathay Pacific selalu menyenangkan, jadi ingat saat Mommies Day Out Trip PP ke Hong Kong. Dalam perjalanan Jakarta ke Osaka ini, kami transit dua jam saja di HKIA. Sempat sih berniat untuk mandi karena ada fasilitas shower gratis. Tapi mengingat dinginnya udara jam 5 subuh di bandara HKIA, langsung hati saya ciut. Yang penting kan udah niat:D
|
Lumayan ini, untuk yang flight ke HK malam, sebelum ke kota bisa mandi |
|
Paling bener deh Nova, bekal tumbler Starbucks |
|
Enggak keliatan kan ya, saya udah enggak mandi dua hari:D |
Cara transit di bandara HKIA Hong Kong:
1. Keluar dari pesawat, lihat di layar TV nomor gate untuk connecting flight.
2. Jalan kaki mengikuti petunjuk "Transit Area"
3. Masuk ke security check untuk penumpang transit. Di area ini, semua barang akan diperiksa melalui x-ray. Pembatasan cairan yang dibawa pun diberlakukan. Jadi kalau mau isi air minum, setelah melewati area ini saja ya.
4. Jalan kaki ke gate keberangkatan.
Catatan mengenai transit di bandara HKIA Hong Kong:
Duh..jarak dari satu gate ke gate lain sangat jauh. Jadi pastikan teman-teman mengalokasikan waktu dengan baik, apalagi jika hanya memiliki waktu transit 2 jam seperti kami. Lupakan belanja deh, hanya cukup untuk toilet break dan foto-foto di sekitar gate.
Tiba di Bandara KIX Osaka
Kami tiba di Osaka sekitar jam 12.30. Setelah turun pesawat, kami naik kereta menuju imigrasi. Semua penumpang bergegas naik kereta, karena semakin terlambat naik kereta, antrean imigrasi pun akan semakin panjang.
|
Di dalam kereta yang penuh sesak, bagaikan naik busway |
|
Sebelum antre untuk proses imigrasi |
Sesuai estimasi, antrean imigrasinya panjang banget (: Team Hamish terdiri dari 4 orang, yang mana 2 diantaranya (Uniek dan Nova) terkena random check di imigrasi. Jadi lumayan lama mereka keluar, sementara saya dan Ira, lolos random check.
Teman-teman catat ya: cetak dokumen seperti tiket pesawat, bukti pemesanan hotel dan itinerary sebelum berangkat. Jangan dianggap remeh dengan menyiapkan screenshoot di handphone. Call me old fashioned, namun percayalah.. saat panik, lebih baik kita siap dengan dokumen yang sudah dicetak.
Kita sebagai visitor memang diwajibkan untuk membuktikan bahwa kita hanya akan berlibur di Jepang. Adapun pihak imigrasi mempunyai hak untuk menerima atau menolak kunjungan kita. Dan udah tau kan ya kalau pemeriksaan imigrasi masuk Jepang sekarang sangat ketat. Apalagi untuk teman-teman yang belum pernah mengunjungi Jepang. So, just be prepared!
Setelah kami berkumpul kembali dengan perasaan lega, tiba saatnya makan siang. Udon halal yang berlokasi di lantai 2 bandara KIX pun kami pilih dan Alhamdulillah, enak banget!
Sambil menyeruput kuah udon yang hangat, kami membahas apa saja yang ditanyakan saat random check di imgrasi. Ternyata petugas bertanya kepada Uniek dan Nova, mereka pergi dengan siapa saja. Mungkin kalau saya dan Ira masih di antrean, kami pun ikut dipanggil. Lalu setelah Nova dan Uniek mengeluarkan print dokumen perjalanan, pemeriksaan pun berakhir.
|
Akhirnya nyoba juga makan disini. Catat lokasinya: Lantai 2 bandara Osaka |
|
Agak mirip dengan Marugame Udon ya, tapi sungguh ini di bandara Osaka:D |
|
Ini kisaran harga udon nya |
Saya meninggalkan teman-teman terlebih dulu di restoran udon untuk membeli tiket kereta JR Haruka dari bandara KIX Osaka ke Kyoto, di JR Ticket Office. Cara naik JR Haruka ke Tokyo sudah saya tulis disini, yang belum baca sila mampir.
Antrean JR Ticket Office siang itu lumayan pendek, sehingga kami berhasil tepat waktu antre untuk JR Haruka jam 14.30. Saya selalu bahagia bisa kembali ke kota favorit saya di Jepang: Kyoto.
|
Welcome to Kyoto, team Hamish! |
Menyimpan Koper di Kyoto Station
Hal pertama yang kami lakukan saat tiba di Kyoto Station adalah menyimpan koper di coin lockers. Karena waktu yang terbatas, kami disarankan Cicha, tour leader kami dari @tripirit untuk menyimpan koper dan langsung menyusul group lain ke Fushimi Inari.
Bicara tentang koper, satu hari sebelum berangkat saya memutuskan menggunakan koper dengan ukuran terbesar yang ada di rumah. Hahaha.. Alhasil di setiap foto bersama koper, si ungu berbalut tulisan London milik saya terlihat sangat eye catching:D
Ini bukan kali pertama saya ke Jepang, tapi biasanya urusan menyimpan koper di locker dikerjakan oleh mr.husband. Sekarang saatnya kami mandiri, walaupun awalnya bingung, namun tombol ajaib bertuliskan "English" membuat hidup lebih mudah. Harga satu locker besar adalah JPY700 untuk disimpan selama 24 jam.
|
Berhasil! |
Menikmati Fushimi Inari Hingga Malam Tiba
Saya mengajak ketiga teman di team Hamish untuk naik JR menuju Fushimi Inari. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 20 menit, kami sudah tiba di gerbang Fushimi Inari yang megah. Walaupun bukan kunjungan pertama, saya tetap sangat excited.
By the way, tulisan pertama saya tentang Fushimi Inari, bisa dibaca di link ini.
|
Kereta menuju Fushimi Inari sudah menunggu di Kyoto St. |
|
Suasana sore itu cukup sepi |
|
It was good to be back |
Saat itu kami mencari group lain yang juga sudah berada di Fushimi Inari, dan kami pun bertemu mereka di food stall yang berada dekat di gerbang Fushimi Inari. Karena hari mulai gelap, kami pun masuk ke Fushimi Inari, setelah sebelumnya membersihkan diri.
|
Ini kue beras dibakar. Tolong jangan salah fokus! |
|
Sebelum masuk kuil kami membersihan diri |
|
Jangan salah minum, airnya dari pancuran kecil ya |
Ini kali pertama kami semua bertemu, sebelumnya kami heboh di WhatsApp group. Dari mulai persiapan baju musim dingin, hingga team Valentine yang nyaris ketinggalan pesawat karena jalanan yang super macet ke bandara Soeta.
Alhamdulillah semuanya sehat dan bisa berkumpul di Fushimi Inari. Walaupun kami harus foto-foto di kegelapana malam, kami tidak takut karena ada Note 8 milik Padmi yang membuat foto kami tetap paripurna :)
|
The mommies at Fushimi Inari, picture was taken by Cicha from @tripirit |
Menginap di Piece Hostel Kyoto
Dari Fushimi Inari, kami kembali ke Kyoto Station dan belanja di Aeon Mall yang berada di seberang Kyoto Station. Setelah mampir ke beberapa toko di antaranya Uniqlo, Toys R Us dan belanja tumbler Starbucks, kami jalan kaki ke Piece Hostel Kyoto.
|
Berlokasi di gang kecil, membuat Piece Hostel Kyoto tempat yang sepi dan menyenangkan |
Hal yang pertama saya lakukan setelah membeli tiket pesawat adalah memesan kamar di Piece Hostel Kyoto. Hostel incaran saya sejak lama, yang mana sangat sulit memesan kamar disini karena selalu fully booked. Apalagi harus memesan kamar untuk 18 orang. Kami hanya berhasil mendapatkan satu kamar untuk empat orang, sisanya adalah kamar untuk dua orang.
|
Our lovely room |
Tersedia slippers dan bantal di depan lift setiap lantai. "If you don't like the pillow on your bed, you can choose other pillow provided on every floor" kata petugas hotel saat kami check-in.
|
Bantal cadangan yang ada di depan kamar kami |
Kamar mandi (shower) terletak di lantai 1 terpisah untuk Male dan Female, namun di setiap lantai ada toilet. Ada juga satu kamar untuk bath tub alias onsen yang terletak tidak jauh dari shower rooms.
Pokoknya urusan mandi walaupun shared bathroom, membuat kami bahagia. Bahkan Rona dari team Valentine menyatakan bahwa ia bersedia mandi tiga kali sehari selama menginap di Piece Hostel Kyoto. Hahaha!
|
Bersih banget :) |
Common area yang terdiri dari lobi dan dapur pun sangat menyenangkan. Dan yang tidak kalah keren adalah adanya library di area lobi hostel.
|
Bagian belakang adalah dapur dar meja makan |
|
Library with the purple sofa |
Pagi hari berikutnya, tersedia sarapan yang lumayan lengkap, gratis untuk tamu Piece Hostel. Namun kami tidak sempat sarapan karena pagi itu kami mampir ke Kurasu Kyoto sebelum meneruskan perjalanan ke Arashiyama.
This Piece Hostel Kyoto is really recommended!
To be continued.
***
Our trip was arranged and organized by @tripirit. Visit their instagram account for their open trip, of if you wish to have a customized trip like ours.
Written on March 1, 2018
Like our FB Fanpage: Tesyasblog
See our video on youtube: Tesya Sophianti
Baca Selanjutnya...