Air Asia: From Zero to Hero

Seperti biasa pada Hari Raya Idul Fitri, aku berkumpul bersama keluarga besar sambil menyantap hidangan khas lebaran.  Ironisnya di hari lebaran sebagian jiwaku kosong, aku merindukan my late brother: Rezha Refiadi. Dan sejujurnya, kerinduan semakin menjadi pada hari ini, saat seharusnya dia ada di antara keluarga besarku.

Aku memanggilnya Aa, my eldest brother, yang sudah kembali ke pangkuan Allah SWT 4 tahun yang lalu. Sejak kembali dari Bermuda, untuk mengikuti program pertukaran pelajar dari Rotary Club, Aa divonis dokter menderita diabetes. Gaya hidupnya yang kurang terjaga selama di Bermuda memberikannya penyakit diabetes pada usia 17 tahun.

Dan selama 17 tahun pula, Aa berjuang melawan diabetes yang perlahan terus menggerogoti fisiknya. Dari mata, kaki, dan terakhir fungsi ginjalnya, sebelum akhirnya Aa dipanggil Yang Kuasa.

He is the light of my life, bahkan hingga saat ini.

Sebagai adik, aku ingin sekali membahagiakan Aa. Ia sangat ingin pergi ke Bali, "Masa ya ke Bermuda udah tapi ke Bali belum pernah" canda Aa saat itu. Uang tabunganku terkumpul, tahun 2004 aku berhasil memberikan honeymoon untuk Aa dan Ochie, istrinya. Saat itu Aa masih bisa keliling Bali dengan mengendarai motor. Dia sangat bahagia sudah mewujudkan salah satu mimpinya dengan istri tercinta. Aku memilih maskapai yang lain dan bukan Air Asia, karena pada saat itu Air Asia belum memiliki penerbangan dari Bandung ke Bali.

Targetku selanjutnya, aku ingin mengajak Aa liburan ke Singapura. Apa daya saat itu tabunganku terkuras untuk biaya pernikahanku, cicilian rumah serta untuk membeli perabot rumahku, kemudian tidak lama aku harus membeli perlengkapan untuk kelahiran anak pertama kami.

Dengan cepat diabetes menyerang mata Aa. Aku terlambat! Aku tidak bisa mengajak Aa untuk berlibur ke Singapura. Pengelihatannya sudah sangat terbatas. Tidak lama, diabetes juga menyerang kakinya, sehingga untuk menapak pun sudah tidak terasa. Maafkan aku Aa, karena aku sebagai adikmu belum bisa mewujudkan mimpimu untuk mengunjungi Singapura. 

Aku belajar dari Aa: aku tidak boleh menyia-nyiakan waktu selagi jiwa dan raga ini sehat. Dengan mataku, aku mengajak Aa melihat keindahan dunia. Walaupun ia tidak mengikuti perjalananku satu persatu, namun aku tau ia selalu bersamaku.

Air Asia has made this possible. And this is how Air Asia has changed our life.

Dengan harga tiket promo yang ditawarkan, Air Asia sudah memberikan aku dan keluarga kecilku kesempatan traveling hingga ke Melbourne. Dan kemudian dari Mebourne, aku mengambil connecting flight dengan maskapai lain untuk menggapai mimpi mengunjungi New Zealand. Aku berbisik kepada Aa ketika cruise yang kami naiki membelah Milford Sound dan tiba di pinggiran Tasman Sea, "Lihat Aa, bagus banget kan Milford Sound!"

Begitu juga ketika kami sekeluarga bermain di Tanah Lot Bali. Aku katakan kepada anak-anak, "Ini tempat favorit Bapak Echa di Bali" begitu anak-anakku memanggil pamannya. Kami tinggal di Tanah Lot hingga matahari terbenam, karena aku ingat cerita Aa waktu ia kembali dari Bali, "Keren banget sunset di Tanah Lot". Sore itu, aku ingin Aa melihat sunset di Tanah Lot sekali lagi, lewat mataku.

Aa Rezha di Tanah Lot

Air Asia sudah membawa keluarga kecil kami ke Singapura dan Johor Bahru. Aa adalah penggemar berat Lego, aku yakin pasti dia sangat menikmati melihat anak-anakku bermain di Legoland.  "Kalau ada Aa di sini, pasti dia excited liat semua miniatur lego ini" aku berbisik kepada suamiku.

Terimakasih Air Asia, sudah mewujudkan mimpiku untuk melihat dunia bersama my late brother. Untuk keluarga kami, Air Asia is our hero. Pahlawan yang senantiasa membantu mewujudkan mimpi traveling kami, karena kami percaya: travel begins with a dream.

Tidurlah yang tenang Aa, dan teruslah melihat dunia bersamaku dan Air Asia. 



Written on July 28, 2014 by @tesyasblog


Ditulis untuk mengikuti Air Asia Blog Competition: Bagaimana Air Asia Mengubah Hidupmu.

4 comments:

  1. Air asia berjaya dengan menancapkan kaki nya di indonesia dan menjadi maskapai paporit akuuuuuuuuu meskipun sekarang sudah jarang promo murah meriah :-(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya maskapai paporit :)
      Walaupun ga semurah dulu tapi tetep aja jadi andalah hehe..

      Delete
  2. Tesya jg udah jd 'hero' buat Aa...

    ReplyDelete