Sudah pernah menginap di airbnb di Singapura? Saya belum pernah, sampai dengan secara impulsive saya membeli tiket Jetstar PP untuk melihat Tulip Mania Festival 2017. Karena dadakan, saya mencari penginapan yang murah meriah.
Alhamdulillah saya memiliki travel credit di airbnb yang saya dapatkan dari program referral airbnb. Jadi kalau teman-teman sayang sama saya (ihiiiy!), sign up di airbnb dengan kode booking TMERIAM1 (<-- atau di klik aja link nya ya). Nanti akan ada diskon USD25 untuk reservasi teman-teman (min harga kamar USD75) dan saya pun mendapatkan what so called travel credit. Yuk sign up!
Mari kembali ke pencarian airbnb saya di Singapura. Secara spesifik saya memasukan "Bugis Singapura" saat mencari lokasi. Memilih "1 person" karena saya bepergian seorang diri, tidak lupa filter "entire home" karena saya tidak mau tinggal di rumah orang lain, dan mengklik tombol search. Airbnb mengarahkan saya ke beberapa pilihan dan tau sendiri kan yang saya pilih? Yup, yang paling murah!:D
Jodoh mempertemukan saya dengan sebuah apartemen yang very compact di area Bugis. Harga yang saya bayar? Rp 200 ribu semalam setelah dipotong travel credit (harga normal Rp 1 juta semalam). Tapi begitu saya tiba, eh.. kecil banget yaaa!
Shock juga kamarnya mini tapi setelah dipelajari lagi, konsep dan idenya patut ditiru! |
The Location
Lokasi apartemen ini top banget, hanya beberapa meter dari pintu keluar MRT Bugis, persis di samping Hotel Marrison. Dari stasiun Bugis saya tinggal jalan menyusuri Liang Seah street yang dipenuhi cafe dan restoran. Sayangnya saya tidak menemukan yang halal.
Tapi tidak perlu khawatir, karena saya tinggal jalan ke Bali Lane di sisi yang berlawanan, dimana banyak sekali restoran halal di sana. Bali Lane ini sejajar dengan Haji Lane, di area Arab Street.
Beginilah penampakan Liang Seah Street di pagi hari saat saya check out.
Liang Seah Street |
Lokasinya juga dekat dengan Beach Hotel |
Keren bagaimana these heritage building are well preserved |
The Room
Seorang staff apartemen menyambut saya di pintu luar. Bagaimana ia bisa tau saya datang?
Begini... sewaktu memesan apartemen, Monic sang pemilik menawarkan apakah saya mau dijemput dengan biaya SGD20. Saya pikir, boleh juga ya, secara saya tiba jam 10 malam, sendirian, dan karena ini pengalaman saya menggunakan airbnb pertama kali di Singapura. Panjang amat penjelasannya. All in short: karena saya manja! Hahahaha..
Saya dijemput dengan mobil berbentuk seperti mini Alphard, keren deh. Duduk manis di belakang, dan 20 menit kemudian saya tiba di depan apartemen. Bapak supir menelepon staff apartemen beberapa menit sebelum tiba, dan menjelaskan bahwa kami sudah dekat.
Nah ini sih yang paling seru, saat saya masuk kamar, saya dibuat kagum dengan ide kamar ini. Kasurnya dibuka dari sebuah lemari, kemudian satu lemari dibuka: terlihatlah sebuah kompor dan tempat cuci piring. Lemari lain dibuka, saya pun bisa melihat sebuah kulkas. Kereeeeen!
Bahkan oven pun ada.. |
Ada in focus di bagian atas kasur, yang kita boleh pakai kalau mau nonton:D |
Silahkan dicontek ya idenya untuk teman-teman yang ingin membuat interior design untuk apartment hehe..
Bagaimana dengan kamar mandinya? Enggak kalah compact.. Tapi lengkap banget: handuk, sabun, sampo... semua tersedia. Tinggal bawa badan dan baju ganti aja.
The bathroom |
Saya hanya check-in jam 10 malam, lalu besok paginya check-out jam 8 pagi. Dan Alhamdulillah saya bisa tidur sangat nyenyak walaupun sempat terbangun karena ac yang terlalu dingin.
Menurut saya sih apartemen ini sangat recommended ya untuk solo traveller, karena memang lokasinya juara. Yang mau lihat, silahkan klik link ini ya.
Tampak gedung depan dari apartemen yang saya sewa |
written on May 30, 2017
Follow our Twitter & IG: @tesyasblog
Like our FB Fanpage: Tesyasblog
See our video on youtube: Tesya Sophianti
Next Post:
Haji Lane & Arab Street Singapore
Previous Post:
Tulip Mania Festival 2017 at Gardens By The Bay Singapore
Related Posts:
Singapore Accommodation
Mba, kalau menginap di tempat seperti ini biasanya diminta uang deposit gak?
ReplyDeleteHai Mas Adi, enggak Mas. Tapi kan kita udah bayar in advance pake cc pas pesan di airbnb. Jadi kalau ada apa-apa, mereka bisa charge cc yg terdaftar di akun airbnb kita.
DeleteTerima kasih informasinya mba Tesya =)
DeleteSama-sama Mas Adi..
DeleteThanks untuk blog nya yg super.
ReplyDeleteSaya sudah sign up airbnb pakai link yg di atas
:o)
Terimakasih juga, semoga berkesan pengalaman dengan airbnb nya yah :)
DeleteMbak tesya, Airbnb bayarnya harus pake cc kau?
ReplyDeleteMba, sorry for my late reply. Iya pake cc Mba.
Deletembak Tesya, klo sewa airbnd per-hari biaya cleaning & keamanan biasanya sudah termasuk biaya sewa per-hari atau belum ya? trims
ReplyDeleteHai Mbak, nanti pas pesan ada biaya kamarnya misalnya 4 malam gitu ya, sama ada cleaning fee nya. Nanti di breakdown kok di halaman payment-nya.
DeleteHalo mba. Pas di imigrasi Singapur masalah ga kalau booking nya lewat airbnb?
ReplyDeleteHai Mba, tidak ditanya apa-apa saat di imigrasi. Tulis saja alamat di Singapura tempat Mba akan menginap di kartu kedatangan.
DeleteMba tesya salam kenal, itu biar bisa dapat travel kredit gimana caranya mbak,makasi. Fika
ReplyDeleteHai Fika, caranya kasih kode voucher Airbnb kita ke teman-teman. Nanti kalau teman-teman pesan pakai kode tsb, kita juga dapet Rp 250,000 kira-kira.
DeleteMba tesya salam kenal . Kalau untuk couple anak 1 dan usia anak masih di bawah 2 tahun di apartemen air bnb ini ada referensi room nya ga
ReplyDeleteHai mba Mutiara, di apartment ini hanya untuk single. Kalau mau sebelahnya ada Hotel Marrison, kamarnya sih kecil ya. Tapi kalau anaknya masih 2 tahun bisa. Coba liat dulu ya, siapa tau cocok.
DeleteMba kalau di airbnb ini apa sang pemilik kita akan tinggal serumah dengan sang pemilik. Atau emang sang pemilik menyewakan roomnya kosongan dan pemilik tidak ada d ruang yang ia sewakan?
ReplyDeleteHai Mba, tergantung kita maunya seperti apa. Kalau Mba mau yang private, saat pesan kita filter aja yang "Entire Home".
Delete