Gowes di Gunungkidul: Mengunjungi Sawah Kerjo Ponjong dan Waduk Beton

Sejak kami membangun rumah di Gunungkidul yang kami beri nama Re.sign Bed and Bike, dalam setahun kami bisa mengunjungi Gunungkidul hingga empat kali. Namun sejak pandemi, kunjungan kami jauh berkurang.

Jika sedang di sana, setiap pagi, kami pasti bersepeda di sekeliling Re.sign Bed and Bike yang dekat dengan Goa Pindul. Kami juga pernah bersepeda ke Sawah Kerjo Ponjong, atas saran teman kami Mas Priyo.

Ternyata memang indah sekali Sawah Kerjo di daerah Ponjong ini.




Sawah Kerjo Ponjong

Dari rumah kami yang berlokasi di Dusun Kayuwalang, kami memulai gowes jam 6 pagi. Melalui jalan provinsi, dan masuk ke jalan kecil menuju Ponjong. By the way, tentu saja kami tidak tahu jalan dan mengandalkan google map.

Menikmati sinar matahari pagi yang lembut

Dan jalan nya rolling naik turun donk!

Kami mulai memasuki area hijau nan cantik, akhirnya kami tiba di Sawah Kerjo Ponjong. Lalu kami masuk ke sebuah jalan di antara sawah. 

Gunung, sawah dan pohon kelapa. Sekarang ditambah sepeda:D

Jalan dua arah yang membelah sawah


Jalan di antara sawah ini menghubungkan jalan raya di depan dengan sebuah jalan kecil di belakang. Terdapat tempat wisata sawah Bulak Widoro. Namun karena masih tutup, kami tidak sempat foto.

Kami masuk ke dalam area Bulak Widoro, di dalamnya ada satu jalan lagi di tengah sawah. Kami istirahat sejenak di sini.

Istirahat dan upload instastory:D

Sore hari di sepanjang jalan raya Sawah Kerjo ini, banyak warung makanan. Pengunjung bisa duduk di atas tikar sambil menunggu sunset. Namun karena kami "anak pagi" warung makanan belum ada yang buka.

Saya suka sekali gowes ke Sawah Kerjo Ponjong. Rasanya setiap kali ke Gunungkidul saya ingin mengulangi rute ini!


Waduk Beton

Mr.husband kemudian mengajak saya melanjutkan gowes ke Waduk Beton. Saya ok saja, karena sekalian sudah ada di daerah Ponjong. 

Di perjalanan kami melewati sebuah jembatan tua, sampai khusus foto dulu karena seperti di New Zealand hahaha!

Gowes di daerah Ponjong enak karena sepi


Entah karena masih pagi atau bagaimana, namun saat tiba di Waduk Beton hanya ada kami berdua. Kami masuk melihat warung makan dan tempat parkir yang kosong. 

Tiba di Waduk Beton

Kami lanjutkan saja gowes sampai ujung jalan

Karena sepi, kami tidak berlama-lama di sini. Setelah menikmati suasana waduk beton yang syahdu, kami pulang kembali mengarah ke Dusun Kayuwalang.

Terimakasih Waduk Beton :)


Kami pulang terlalu siang, sekitar jam 9.30. Kami gowes kembali melalui jalan antar provinsi di bawah sinar matahari yang terik, dan tiba di rumah.

Jalan setapak di dekat rumah kami

Saatnya kedua sepeda istirahat

***

Hari itu 30 Oktober 2020, Huawei Health mencatat: Cycling 24,81 km, calories burned 512. Selain kalori tentu saja ada bonus refreshing :)

Salam sehat selalu.



written on July 24, 2021

Follow our instagram @tesyasblog for update on our bike journey


Next Post:
Coffee Right PGV Cimanggis


Previous Post:
Sepedahan ke Coffeeshop Bendino Cafea dan Kopi Writer

4 comments:

  1. Jalan-jalan ke areal persawahan memang menyenangkan ya mbak. Apalagi ada bonus waduk. Hati rasanya damai & tenang 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, enak banget, udara segaaar :)

      Delete
  2. Aku baru ngeh mba, ini tuh deket banget sama rumah sodara suami, emang cakep viewnya apalagi buat anak kota yg ga pernah liat sawah lagi 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ohya Mba, asyik deket donk, bisa piknik ke sini hahaha. Iya aku sekarang kalau sepedahan nyari sawah hahaha

      Delete