Gowes Ke Kota Tua Jakarta dan Pelabuhan Sunda Kelapa


Suatu weekend di bulan Oktober 2020, mr.husband mengajak gowes ke Kota Tua Jakarta. Karena selama ini saya hanya melewati Kota Tua Jakarta dengan mobil, jadi saya ok kan saja ajakannya.

Kami parkir di Setiabudi One Kuningan, dan menyusuri Jalan Sudirman, Thamrin... hingga tibalah di sekitar Glodok.

Memasuki area ini, ada bangunan yang sangat eye catching, namanya Pantjoran Tea. Selama bekerja di Jakarta, saya baru melihat bangunan ini. Somehow, it brings back my memory in Penang.

Foto sejenak di Pantjoran Tea


Setelah foto di depan gedung Pantjoran Tea yang unik, perjalanan kami lanjutkan ke Kota Tua Jakarta. Tapi mungkin kami terlalu siang ya, sehingga keadaan di Kota Tua Jakarta sudah sangat ramai. Kami melipir menuju bangunan icon di Kota Tua Jakarta lainnya yaitu Toko Merah.  

Tapi sebelumnya, kami sempat berhenti untuk foto di sebuah jembatan yang mengingatkan akan kanal di Amsterdam. Hahaha maksa!

Nanti setelah bisa ke Amsterdam, kita foto kanal yang betulan:p


Dari kanal ini, kami tinggal menyeberangi jalan menuju Toko Merah. Ada beberapa bapak Polisi yang berjaga di depan Toko Merah. Saya katakan ke mr.husband, "Wah sayang kalau udah gowes jauh ke sini enggak bisa foto di Toko Merah ya!". Rupanya bapak Polisi berada di sana untuk memastikan para pesepeda yang menggambil gambar di Toko Merah tidak berkerumun.

Saya lalu antre, dan saat satu rombongan selesai foto, langsung saya mengambil posisi. Saya tidak tahu sekarang dipakai apa bangunan ini, saat pagi hari itu, tidak ada aktivitas apa-apa. Konon dahulu pernah difungsikan sebagai hotel. Serem juga sih hotel seperti ini.

The famous Toko Merah. Gini doank? Iya! Tapi antre loh hahaha...



"Kalau Pelabuhan Sunda Kelapa dimana? Kita enggak kesana?" saya bertanya kepada mr.husband. Eh malah balik ditanya, "Yakin mau kesana? Nanti pulangnya panas loh". Saya pikir ya udahlah ya sekalian.

Tidak terlalu jauh memang lokasinya, namun menuju kesana, saya harus bersepeda di jalan raya yang kiri dan kanan nya truk raksasa! Aaah saya kapok!

Saat udah sampai sih enggak menyesal karena keren hasil fotonya. Kebetulan kami bertemu dengan seorang teman bernama Bapak Budi Jerry, yang memang jago foto. Thank you ya Pak Jerry :) Ihiiiy sok PD aja Pak Jerry bakal mampir ke tesyasblog:D


Harga tiket masuk ke Pelabuhan Sunda Kelapa: Oktober 2020

Kenang-kenangan di Pelabuhan Sunda Kelapa



Sarapan di Pantjoran Tea

Sebelum pulang, kami putuskan mampir untuk makan pagi di Pantjoran Tea. Kami pesan dimsum dan ice tea. Kami pikir harus memesan ice tea yang ada di menu yang harganya lebih mahal dari dimsum. Ternyata meja sebelah kami boleh tuh pesan es teh tawar hahaha. Ya enggak apa-apa deh namanya juga newbie!

Dimsum di Pantjoran Tea



Kami duduk di luar, sempat melihat interior resto ini, keren banget! Pantjoran Tea memang untuk para tea lovers yang ingin menikmati teh enak semacam tea party di Kyoto.

Exterior nya juga cakep kan

Suasana di dalam Pantjoran Tea



Hari itu Huawei Health mencatat: 26 KM cycling dan membakar 412 kcal. 
Salam sehat selalu :)




written on July 18, 2021

Follow our instagram account @tesyasblog for updates on our bike journey



Next Post:


Previous Post:

No comments:

Post a Comment