Melbourne Coffeeshop Hunting: Brother Baba Budan


Apalah arti pagi tanpa kopi di Melbourne? Saat itu bulan April. Melbourne bersiap menyambut musim dingin. Saya menginap di daerah downtown, dan pagi sebelum memulai aktivitas, saya jalan kaki ke Brother Baba Budan.

Ini adalah salah satu coffeeshop yang direkomendasikan mr.husband. Karena mr.husband tidak ikut ke Melbourne, jadi saya coffeeshop hunting sendirian, karena teman-teman yang saya ajak, memilih sarapan di hotel.

Jalan yang saya lalui dari hotel, seperti pada gambar di bawah ini. Duh, kangen Melbourne!

Melboure di pagi hari

10 menit berjalan kaki, saya tiba di pun tiba. Coffeeshop yang sangat terkenal ini ternyata tempatnya kecil, berada di sebuah jalan bernama Little Bourke Street. 

Brother Baba Budan masih sepi, saya masuk dan memesan satu cup Hot Latte juga Almond Croissant.

Enak banget Almond Croissant-nya, tapi besar sekali! Ukuran jumbo. Kalau kopinya sudah pasti enak. Enggak tau kenapa kalau ngopi di Melbourne rasanya lebih enak! Hahaha

Eksterior yang sederhana

Menu Brother Baba Budan

Almond croissant nya versi Jumbo


Saya duduk di pojok, dan sempat foto langit-langit dari kedai kopi ini. Ide unik juga nih untuk menggantung kursi pada langit-langit cafe.

Hal unik lainnya adalah gagang pintu yang terbuat dari alat serok untuk mengambil biji kopi (sebelum di roasting). Kok kepikiran ya.

Kursi di langit-langit

Ide gagang pintu


Kebanyakan yang datang tidak duduk di area coffeeshop, mereka take away kopi, mungkin untuk bekal ke tempat kerjanya. Selama saya duduk, tidak pernah kosong antrean pengunjung membeli kopi.

Sebelum pulang, seperti biasa minta paper cup untuk koleksi. 

Kalau bisa kembali lagi ke Melbourne, masih banyak banget coffeeshop yang ada di bucketlist saya!



Salam sehat selalu.


written on August 13, 2021

Follow our instagram @tesyasblog


Next Post:
Kedai Kopi Handoko Bogor


Previous Post
Gowes ke Taman Mini Indonesia Indah



Related Post:

No comments:

Post a Comment