Keliling Tokyo Dalam Satu Hari: Asakusa, Ginza, Shinjuku hingga Shibuya Crossing

Karena kami hanya memiliki waktu yang singkat di Tokyo, itinerary hari itu sangat padat. Kami memulainya dengan minum kopi di Lucent Coffee Asakusa.

Setelah dua hari di Tokyo dan tidak menemukan manual brew yang dibuat saat kami pesan, saya senang sekali menemukan Lucent Coffee ini. Langsung saja saya memesan manual brew yang hangat.

Kopi hangat di hari yang dingin


Lucent Coffee ini berada sekitar 10 menit dari hotel kami di Asakusa, yaitu Tavinos. Sewaktu memasuki coffeeshop, langsung kagum dengan peralatan yang ada di dalamnya. Super canggih!

Beans yang ada di sana juga mereka roasting sendiri. Walaupun Lucent tidak terkenal di kalangan turis, coffeeshop ini cukup ramai didatangi warga lokal. Boleh dicoba kalau teman-teman berada di sekitar Asakusa.

Grinder, very cool!

Berbagai coffee beans tersedia di Lucent


Kami lalu menuju meeting point di Sensoji Temple, namun karena terlalu banyak orang di sana, akhirnya kami berjalan dalam kelompok kecil.

Tidak hanya daerah sekitar Sensoji Temple yang penuh, namun jalanan Nakamise Dori yang berisi oleh-oleh hingga pintu gerbang ramai sekali hari itu.

Beli ini untuk sarapan

Bingung fotonya angle mana:D

Nakamise Dori

Sepenuh ini hehe

Harus puas foto di tengah ramainya
orang yang mengunjungi Asakusa



Dari Asakusa, kami naik Ginza Line langsung menuju Ginza Station. Di Ginza tentu saja saya ke toko favorit yaitu Muji Flagship Store, selain tentunya mengunjungi GU juga Uniqlo.

Seharian diguyur hujan, membuat suasana Ginza sangat syahdu. Dan di udara yang dingin, kami makan Torigin Ginza. Nasi dengan topping ayam, dilengkapi dengan sate ayam (yakitori), enak deh!









Dari Ginza kami pun melanjutkan perjalanan ke Shinjuku, dengan tujuan melihat catboard atau papan iklan yang merupakan video 3 dimensi, kucing yang sangat gemas. Lokasi catboard ini di exit JR Station Shinjuku. Jangan salah exit ya, karena station Shinjuku ini sangat besar.

Kami juga ditraktir Om Emas Hermawan Menya Kaijin (makasih ya Om!), ramen dengan soup yang terbuat dari seafood. Pas sekali dengan udara malam itu yang dingin. Dan sejak mencobanya malam itu, saya selalu makan Menya Kaijin setiap kali kembali ke Tokyo. Memang seenak itu!

The famous catboard


Sign menuju tangga kecil Menya Kaijin

Mie nya kecil, enak jadinya

Tempat duduk single di Menya Kaijin


Sebelum pulang dari Shinjuku, kami menyempatkan ke GAP Coffee. Sebetulnya sambil menunggu teman-teman lain belanja sih hehe.





Nah untuk menutup malam itu, kami lanjutkan perjalanan ke Shibuya, karena Nia dan Yola belum pernah ke sana. Udah tanggung cape kan ya. Kami pun happy bisa foto bersama di Shibuya Crossing, juga foto dengan patung anjing Hachiko.

Setelah mencoba berkali-kali, akhirnya berhasil foto:D

Dengan Hachiko



written on 15 October 2024

Follow our instagram @tesyasblog for updates on our travel journey.


Next Post


Previous Post

No comments:

Post a Comment