Titik Temu Coffee Cipete: Alternatif Coffeeshop Outdoor di Jakarta Selatan

 

Awal tahun 2021, akhirnya saya dan mr.husband berhasil juga ke Titik Temu Coffee, walau bukan di Bali. Pernah saya sudah sampai di depan Titik Temu Seminyak, yah kemalaman dan sudah tutup. Terus ingin ke Titik Temu di m-bloc space (Blok M), namun tidak buka pagi, saat kami butuh istirahat setelah sepedahan.

Akhirnya jodoh kami dengan Titik Temu Cipete yang berkonsep outdoor, dan baru dibuka saat kami berkunjung. Cocok untuk geng sepeda yang mencari tempat istirahat. Tapi hari itu kami kesana naik mobil sih.

Bunga teratai ungu menyambut kami

Baca Selanjutnya...

Sepedahan ke Coffeeshop: Littlewood Coffee Ciangsana (Cibubur)


Kami sudah seringkali melewati Littlewood Coffee ini dengan mobil ataupun sepeda, jadi sempat melihat progress pembangunannnya. Akhirnya sudah buka, tempat ngopi outdoor yang bikin betah. Dengan catatan: kalau lagi sepi seperti saat kami berkunjung.

Karena Littlewood Coffee buka jam 9, dari rumah kami berputar dulu ke Bekasi, lalu tiba di Littlewood Coffee sekitar jam 09.15. Saat itu Sabtu pagi, hanya ada satu rombongan pesepeda dan kami. 

Sepeda ungu tiba di Littlewood Coffee



Lokasi Littlewood Coffee

Berada di Jalan Ciangsana, dari jalan Transyogi Cibubur arah Kota Wisata, belok kiri setelah Citra Grand Cibubur CBD. 

Jalan Ciangsana ini kecil, namun cukup dua mobil. Littlewood Coffee berada di sebelah kanan jalan. Tersedia tempat parkir yang sangat luas.

Penampakan pintu masuk Littlewood Coffee



Suasana Hutan Jati Yang Rimbun

Begitu tiba, kami disambut pohon jati yang tinggi dan membuat rimbun Littlewood Coffee. Proses pembangunan masih terjadi di bagian belakang. Kalau sudah selesai semua, area outdoor akan sangat luas.

Tempat ini mengingatkan saya akan rumah kami di Gunungkidul Resign Bed and Breakfast @re.sign_bnb Auranya sama karena di sana pun banyak pohon jati.

Semoga cita-cita membuat coffeeshop di Gunungkidul bisa terlaksana. Doakan ya :) Dan terimakasih Littlewood Coffee sudah menginspirasi.

Bagian belakang masih on progress

Sejauh mata memandang, banyak pohon

Area duduk outdoor yang menyenangkan



Area Coffeeshop di Dalam Sebuah Limas

Kalau teman-teman ke Gunungkidul, akan menemui rumah penduduk yang terbuat dari limas. Di Littlewood Coffee, coffee bar nya berada di dalam sebuah limas.

Area indoor-nya kecil, namun sangat homey. Di area ini juga ada toilet yang bersih. Percayalah, kalau sepedahan ke coffeeshop, diperlukan toilet yang bersih dan nyaman hehehe.

Bagian dalam



Dari luar limasnya terlihat seperti ini, sangat syahdu kalau menurut saya ya.

Limas yang disulap seperti ini, keren!

Auranya betul-betul bikin betah



Jam Buka Littlewood Coffee

Silahkan re-check ke instagram mereka ya, saat kami berkunjung, weekend mereka buka jam 9 pagi, weekday jam 10 pagi.

Namun makanan yang tersedia terbatas baru ada snacks, sehingga kami memesan samosa. 

Kalau mau makan berat, mungkin baiknya datang lebih siang, namun antisipasi saja tempatnya ramai.

Karena sudah ngopi pagi, saya pesan teh

Coffee Beer dipesan mr.husband



***

Sebagai warga Cileungsi Cibubur, saya bahagia ada tempat seperti ini. Yang Kalau kangen dengan Gunungkidul, saya mampir saja kesini untuk mendapatkan aura yang sama.

Juga sebagai yang suka jalan-jalan dengan sepeda pagi hari (eh olahraga atau jalan-jalan sih ya?:D), saya senang ada tempat melepas penat sebelum tiba kembali ke rumah.

Hari itu Huawei Health mencatat: cycling 29,75KM dan calories burned 339. Hmm, satu samosa berapa ya kalorinya? Hahahaha :)


Salam sehat selalu.


written on August 24, 2021

Follow our instagram @tesyasblog on update of our bike journey



Next Post



Previous Post

Baca Selanjutnya...

Kota Wisata (Kowis) Loop: Alternatif Rute Sepeda Warga Ibukota dan Cibubur

 

Inilah rute yang sudah menjadi penyelamat selama PPKM Level 4 awal diterapkan. Saat itu  pesepeda tidak boleh di jalan raya, olahraga baik jalan kaki ataupun sepeda dilakukan di kompleks perumahan.

Kota Wisata atau disingkat Kowis Loop ini lain dari loop yang "datar" seperti Mozia Loop dan Alam Sutera Loop (saya pernah tulis di sini). Ada "tanjakan syahdu Janji Jiwa" dan juga tanjakan setelah Kopi Nako.

Yuk kita lihat seperti apa sih Kowis Loop itu.

Kota Wisata Loop setelah tanjakan syahdu Janji Jiawa

Baca Selanjutnya...

Furusato Izakaya: Mengobati Kangen ke Jepang

 

Karena entah kapan kita boleh kembali mengunjungi Jepang, saat melihat Furusato Izakaya di instagram, langsung ingin ke sana. Tempatnya keren, makanan terlihat enak dan harganya masih ok. Kami pun melakukan reservasi melalui whatsapp.

Kami memilih makan siang (mulai jam 11 pagi), dan saat tiba di Sudirman Suites Apartment, sempat bingung masuknya lewat mana. Ternyata lokasinya di belakang gedung. 

Furusato Izakaya belum buka saat kami datang

Baca Selanjutnya...

Weekend di Bangkok 17 Agustus

 

Dulu sebelum pandemi, enggak bisa lihat hari merah, pasti udah punya tiket pesawat di tangan. Perginya bisa dengan mr.husband, para mommies ataupun teman kantor. Mumpung masih suasana 17 Agustus, kita throwback yuk weekend ke Bangkok saat 17 Agustus, dua tahun yang lalu.

Pertamakalinya saya bisa foto di depan KBRI Indonesia di Bangkok yang meriah dengan bendera merah putih.


Baca Selanjutnya...

Sepedahan ke Coffeeshop: Sauciko (Saung Cikunir Kopi)

 

Hari ini Bangsa Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang ke 76. Karena hari special, berbeda dengan postingan saya di tesyasblog yang biasanya "late post", hari ini langsung saya tulis: cerita sepedahan ke coffeeshop di tanggal 17 Agustus dengan nuansa merah putih.

Setelah mencari di instagram tujuan sepedahan ke coffeeshop untuk tanggal 17 Agustus, saya dan mr.husband memutuskan mencoba Sauciko yang merupakan singkatan dari Saung Cikunir Kopi di Bekasi.

Tiba di Sauciko, suasananya adem banget :)

Baca Selanjutnya...

Coffeeshop Hunting di Penang: The Mugshot Cafe, Potters Place & Macallum Coffee

 

Yuk ah kita jalan-jalan lagi ke Penang melalui tulisan dan foto. Kali ini tentang coffeeshop yang sempat kami kunjungi. Enggak bosan-bosan deh explore coffeeshop di Penang, karena tempatnya unik.

Salah satunya yang kami kunjungi adalah The Mugshot Cafe di Chulia Street. Dari luar tampak biasa saja, sebuah bangunan dengan tulisan pada krey kayu yang tampak tua.

The Mugshot Cafe terlihat dari jalan

Baca Selanjutnya...

Makan Pagi Sehat di Sade Tropical Kitchen Yogyakarta

 

Saya langsung tertarik saat melihat di instagram mengenai Sade Tropical Kitchen yang berada di satu kawasan dengan Sae Sae Hostel Yogyakarta. Saat itu, Sade Tropical Kitchen menerima tamu luar, bukan hanya mereka yang menginap di Sae Sae Hostel.

Saya sedang berlibur akhir tahun Desember 2018 di Yogyakarta, bersama kedua Kiddos. Mr.husband menyusul mendekati akhir tahun. Karena bingung makan dimana, kami naik Gocar ke Sade Tropical Kitchen. 

Open kitchen di Sade Tropical Kitchen

Baca Selanjutnya...

Sepedahan ke Coffeeshop: Kedai Kopi Handoko Bogor


Lagi senang mengunjungi coffeeshop yang memiliki area outdoor dan buka pagi hari, untuk tempat istirahat sepedahan. Lalu melihat Kedai Kopi Handoko di instagram, langsung planning ingin sepedahan ke sana.

Kami parkir di Botani Square Mall Bogor pagi hari. Kebetulan ban sepeda mr.husband kempes, dan saat ia sedang pinjam pompa sepeda milik seorang pengunjung yang juga parkir di sana, saya foto sepeda dulu:p

Karena Bogor banyak tanjakan, pakai yang e-bike 

Baca Selanjutnya...

Melbourne Coffeeshop Hunting: Brother Baba Budan


Apalah arti pagi tanpa kopi di Melbourne? Saat itu bulan April. Melbourne bersiap menyambut musim dingin. Saya menginap di daerah downtown, dan pagi sebelum memulai aktivitas, saya jalan kaki ke Brother Baba Budan.

Ini adalah salah satu coffeeshop yang direkomendasikan mr.husband. Karena mr.husband tidak ikut ke Melbourne, jadi saya coffeeshop hunting sendirian, karena teman-teman yang saya ajak, memilih sarapan di hotel.

Jalan yang saya lalui dari hotel, seperti pada gambar di bawah ini. Duh, kangen Melbourne!

Melboure di pagi hari

Baca Selanjutnya...

Gowes ke Taman Mini Indonesia Indah & Ngopi di Kupinami Cipayung

 

Seperti biasa saat bersepeda dari rumah, kami tidak punya rencana spesifik gowes ke Taman Mini Indonesia Indah. Kami bersepeda ke daerah Cibubur Junction, lanjut ke Kupinami yang masih tutup, dan berakhir di Taman Mini. 

Karena banyak melihat sepeda masuk ke gerbang samping TMII di hari Sabtu pagi, kami pun ikut masuk. Membayar Rp 20 ribu per-orang, cek suhu, sejurus kemudian kami sudah masuk area Taman Mini Indonesia Indah.

Entah sudah berapa tahun ya enggak mampir ke TMII

Baca Selanjutnya...

Mr.Husband Coffee Pasar Intermoda BSD

 

Ini adalah tulisan pertama saya tentang coffeeshop milik mr.husband bersama teman-temannya (setelah 3 tahun berdiri). Karena saya bukan owner, jadi tulisan ini adalah tentang cerita seorang istri yang melihat suaminya membuka kios kopi.

Mungkin nanti pada tulisan ini mengandung iklan hahaha, ya saya mohon maaf sebelumnya.

Kios kopi Mr.husband di bagian belakang Pasmod Intermoda BSD


Baca Selanjutnya...

Kenangan Hari Kerja di Singapura: Murtabak, Coffeeshop Hunting & Belanja di Mustafa

 

Saat itu sih tidak terpikir ini akan menjadi kunjungan kerja terakhir ke Singapura sebelum pandemi. Karena foto-fotonya masih tersimpan di HP, lebih baik saya posting di tesyasblog. 

Saya pergi ke Singapura sore hari, tiba di Changi malam. Niat banget mampir dulu ke Jewel, supaya bisa foto Jewel dengan lampu. Ternyata tidak sia-sia jalan kaki dari Changi ke Jewel, mengunjungi Jewel di malam hari, lebih indah daripada di pagi atau siang hari.

Baca cerita pertama saya mengunjung Jewel di sini.

Lampunya berganti terus, saya menunggu ungu, dapatnya biru hehe

Baca Selanjutnya...

Sepedahan ke Coffeeshop: Roast Coffee Ketapang

 

Pertama kali saya tau Roast Coffee Ketapang ini terus terang karena banyaknya teman-teman yang posting di instagram. Ada yang mampir setelah jalan kaki, ataupun setelah gowes.

Sebetulnya hari itu saya ingin ke sebuah coffeeshop di Jakarta Barat yang sayangnya baru buka jam 10. Di tengah jalan, saya sampaikan ke mr.husband, lebih baik ganti rute ke Roast Coffee Ketapang.

Dan yaa.. sudah dapat ditebak, tempat yang sedang hype ini sangat crowded, saat kami tiba sekitar jam 8.30 pagi.

Karena ramai, untuk foto di sini harus antre dan bergantian

Baca Selanjutnya...

Sapulu Coffee & The Chendela Yogyakarta


Saya menemukan coffeeshop ini tidak sengaja. Saat itu sedang jalan pagi, dan melihat tempat yang eye catching. Siangnya saya kembali naik mobil. Berlokasi di daerah Kraton, lurusan jalan Wijilan yang dipenuhi warung gudeg, Sapulu Coffee Yogyakarta menawarkan suasana seperti di Bali.

Dari luar Sapulu Coffee terlihat sederhana, namun sangat cantik.

Siapa yang tidak tertarik untuk mampir?

Baca Selanjutnya...

Jalan-Jalan Ke Jepang Dengan Tripirit: Melihat Sakura di Kawazu Awal Bulan Maret

 

Another long overdue post, tapi harus ditulis untuk kenang-kenangan, terlebih ini pertama kali saya dan teman-teman melihat bunga sakura begitu banyaknya! Perjalanan ini masih satu rangkaian dengan perjalanan ke Jepang dengan Tripirit yang sudah saya tulis sebelumnya di sini.

Sakura yang paling awal blooming di Jepang adalah di Kawazu, terletak dua jam dari Tokyo dengan kereta JR. Kami pergi di minggu pertama bulan Maret dan sangat beruntung karena bunga sakura sedang mekar.

Once in your life, you have to go to Kawazu for the sakura.

Tante Wulan dengan bunga sakura

Baca Selanjutnya...

Weekend Singkat di Penang


Salah satu kota favorit saya di Malaysia adalah Penang. Kota kecil yang tenang dengan banyak bangunan kuno dan tentu saja makanan yang enak.

Tersedianya penerbangan dari Jakarta langsung ke Penang, membuat Penang menjadi pilihan untuk weekend getaway. Pergi Jumat siang dan pulang Minggu pagi atau sore. 

Memangnya dalam waktu dua hari di Penang bisa kemana saja sih?

Kangen banget ke Penang!

Baca Selanjutnya...

Langit Senja Coffee Salatiga

 

Saat itu sedang ada acara di Semarang, kami niat banget melipir sejenak ke Salatiga, atas ajakan Ibu Lisa, sahabat saya yang memang berasal dari Salatiga.

"Coffeeshop-nya keren banget Bu, namanya Langit Senja". Tentu saja saya lemah dengan ajakan ke coffeeshop.

Walaupun tidak lagi senja, namun memang coffeeshop yang berada di tengah taman luas ini asyik untuk dikunjungi.


Area coffeeshop Langit Senja

Baca Selanjutnya...

Starbucks Reserve Dewata Bali

 

Kangen enggak sih ke Bali? Kunjungan terakhir saya ke Bali adalah dua tahun lalu. Saat itu saya dan teman-teman sempat mampir ke Starbucks Reserve Dewata Bali.

Sering melihat di instagram, ternyata ketika berada di sana feel "grande" nya terasa sekali. Mungkin karena bangunan yang besar, mewah, sehingga semua terasa istimewa, termasuk anyaman bambu di atas coffee bar Starbucks R.

Anyaman bambu yang menggambarkan uap harum kopi yang diseduh

Baca Selanjutnya...

Coffeeshop Hunting di Singapura: % Arabica Bugis Street

 

Sebelum buka di Indonesia, % Arabica membuka cabang di Singapura terlebih dulu, dengan cabang pertama di Bugis Street. Cabang pertama ini, saat awal buka selalu antre. Tidak dipungkiri, yang antre banyak juga wisatawan dari Indonesia, apalagi saat weekend.

Agar tidak perlu antre panjang, saya dan teman-teman sengaja datang pagi. Kami menginap di Bugis Village Hotel yang terletak hanya beberapa meter dari % Arabica.

Foto wajib di depan % Arabica
Baca Selanjutnya...

Dakiba Sentul, Restoran Korea di Taman Budaya Sentul

 

Untuk saya, tempat melepas kebosanan yang paling dekat dari rumah adalah Sentul. Karena di Sentul saya bisa menikmati udara segar, pohon yang indah, dan dari tempat yang tinggi, saya bisa melihat awan.

Tidak hanya itu, wisata kuliner di Sentul bisa dikatakan sangat lengkap, khususnya di Taman Budaya Sentul. Mulai dari makanan Indonesia, Italia bahkan Korea ada di sana.

Suatu sore, kami ke Sentul ingin mencoba Dakiba, restoran makanan Korea yang belum terlalu lama buka di Taman Budaya Sentul.

Restoran mungil, namun selalu ramai

Baca Selanjutnya...

Kunjungan ke Seoul dan Nami Island Saat Musim Semi

 

Berkunjung ke Seoul saat musim semi untuk melihat bunga sakura, adalah salah satu yang ada di bucketlist saya. Namun saat berkesempatan mengunjungi Seoul di bulan April, saya hanya bisa melihat satu pohon sakura yang masih mekar saat tiba di Nami Island.

Kunjungan pertama ke Seoul sudah saya tulis di sini, saat itu bulan November dan Seoul sangat cantik dengan daun berwarna kuning dan merah.

Kunjungan pada bulan April ke Seoul ternyata membuat saya memiliki kesempatan melihat bunga tulip mulai tumbuh di taman-taman kota Seoul.

Bunga tulip di taman Seoul Tower

Baca Selanjutnya...